Daniland hadir menggebrak dengan proyek WoodlandPark Residence.yang mengembangkan kawasan terintegrasi di atas lahan seluas 3,2 ha di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Terdiri dari 4 tower apartemen ( 839 unit ) dan satu tower hotel yang nantinya akan dikelola secara profesional oleh jaringan hotel standart international Swiss-Bel Hotel.

Siapa Daniland? Untuk generasi sekarang, nama ini mungkin terhitung asing. Namun, jika disebut merek macam Pizza Hut, Yummy susu fermentasi dan Sariboga Ratukarya (flour mill), Anda mungkin mafhum. Ya, nama-nama tersebut dimiliki oleh Daniprisma, induk perusahaan yang menaungi Daniland sebagai divisi propertinya.

Chairman Group Daniprisma, Emil Arifin mengatakan kembali aktifnya mereka di sektor properti termotivasi oleh pemenuhan kebutuhan hunian vertikal yang layak dan terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, “Ada amanat dari ayah yang harus saya realisasikan,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Emil Arifin merupakan putra pertama Bustanil Arifin, Menteri Koperasi Era Orde Baru. Namun, bukan karena atribut sosialnya ini yang membuat Emil percaya diri come back ke dunia yang membesarkan namanya. Pengalaman dan kekuatan kapital adalah hal yang utama , “Saya bangun Mal Kalibata itu tanpa pinjaman bank sama sekali. Dari kocek sendiri. Begitu juga dengan aset properti lainnya. Dan yang terbaru ini, Woodland Park Residence, sampai saat ini belum ada intervensi dana dari perbankan,” tandas Emil.

Selain Mal Kalibata, Daniland juga telah melahirkan gedung perkantoran Plaza Dani Prisma di kawasan Kebayoran Baru, dan Kemang Plaza, keduanya di Jakarta Selatan serta hotel di Banda Aceh, NAD dan Medan, Sumatera Utara. Kelimanya merupakan gedung yang disewakan dan menjadi sumber pendapatan tetap (recurring income).

WoodlanPark Residence sendiri merupakan properti residensial pertama mereka. Dirancang sebagai hunian yang mengadopsi konsep green and healthy living. Konsep ini diimplementasikan ke dalam komposisi lahan terbangun yang hanya 20% dari total luas lahan. Porsi mayoritas lainnya untuk fasilitas penghuni dan ruang terbuka hijau. Ada pun beberapa pohon dengan beragam jenis yang sudah ada sejak lahan kosong ini ditempati PT Bata Indonesia, sebagian dipertahankan, sebagian lagi direlokasi sesuai dengan estetika dan lansekap proyek.

Guna membangun tahap pertama WoodlandPark Residence, Daniland memproyeksikan kebutuhan dana sekitar Rp600 miliar. Sementara kebutuhan dana keseluruhan sekitar Rp1 triliun. “Sampai saat ini kami masih menggunan kas internal yang berassal dari subsidi silang recurring income aset properti lainnya,” buka Emil.

Usai WoodlandPark Residence rampung, yang dijadwalkan pada 2014, mereka berencana membangun proyek multifungsi sejenis di kawasan Cijantung, Jakarta Timur. Lokasinya persis berhadapan dengan pabrik susu Frisian Flag. Di atas lahan berukuran 2,5 ha ini, Daniland bakal mendirikan hotel bintang tiga, dua gedung perkantoran dengan tinggi kurang dari 10 lantai, dan mal yang berkonsep food and beverage.

Sementara di landbank mereka lainnya yang berdimensi 2 ha, yakni di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akan dikembangkan apartemen kelas menengah atas dengan harga lebih tinggi dari Woodland Park Residence. Apartemen ini nantinya terdiri atas dua menara dengan jumlah kurang dari 300 unit.

“Saya optimis, WoodlandPark Residence terserap pasar dengan baik dan dapat menyumbang perolehan signifikan bagi Daniland.Selain lokasinya yang dekat dengan segitiga Kuningan-Gatot Subroto, juga aksesibilitasnya yang sangat mudah. Dekat dengan stasiun Kalibata yang kelak direnovasi menjadi stasiun modern. Cocok untuk komuter dan juga eksekutif muda,” yakin Emil.

Daniland Group Daniland Group adalah sub holding properti dari PT Dani Prisma Mitra. Daniland Group membawahi anak perusahaan yang bergerak di bidang mall, office, dan residential. Beberapa properti yang dikelola Daniland Group adalah Plaza Kalibata, Kemang Bisnis Plaza, dan Plaza Dani Prisma. Saat ini Daniland Group mempekerjakan lebih dari 300 karyawan. Project terbaru dan terbesar saat ini adalah Woodland Park Residence dan Swiss-Bel Residence at Kalibata yang dibangun melalui anak perusahaannya, PT Pardika Wisthi Sarana.

Tak seperti negara lain yang memiliki pusat perekonomian dan pemerintahan di kota yang berbeda , Indonesia hanya memiliki satu kota yang menjadi pusat keduanya yaitu Jakarta. Tak heran kota yang satu ini tahun demi tahun semakin padat saja.

Di satu sisi menjanjikan kehidupan yang lebih baik tetapi di sisi lain anda harus siap mengalami tingkat stress yang lebih tinggi. Itulah Jakarta , kota yang akrab dengan kemacetan tetapi tetap menjadi magnet tersendiri sehingga tiap tahun masih menjadi kota urbanisasi. Namun pindah ke Jakarta tentu bukan hal mudah karena konsekuensi yang harus diterima, walaupun anda menempati posisi strategis di perusahaan anda, dimana sebagian besar perusahaan berlokasi di segitiga emas atau central business district ( CBD ) , maka anda harus bersiap-siap menembus kemacetan. Apabila anda tinggal di daerah yang cukup jauh maka anda harus bersiap kehilangan banyak waktu untuk menuju perjalanan ke kantor.

Melihat hal tersebut banyak orang bermimpi memiliki hunian di tengah kota walau kenyataannya tidak semudah itu mengingat harga tanah dan rumah di Jakarta yang makin melesat. Disinilah Apartemen menjadi jawaban bagi yang mendambakan kepraktisan dan kenyamanan tempat tinggal.

 

Karena dari faktor lokasi WoodlandPark Residence menjadi incaran banyak orang. Kawasan kalibata menuju kawasan segitiga emas dapat dijangkau dalam waktu relatif singkat.

Salah satu hal yang menarik dari WoodlandPark Residence adalah konsep yang ditawarkan yaitu healthy living. Dari 3,18HA yang dikembangkan, WoodlandPark Residence menyediakan 80% areanya untuk area terbuka hijau dan hanya 20% lahannya untuk hunian. Dengan konsep healthy living ini, anda dapat merasakan atmosfer yang berbeda disaat orang lain sudah beraktivitas untuk berangkat ke tempat kerja di pagi buta. Anda, masih dapat melakukan relaksasi sehingga pada saat sampai tempat kerja pikiran anda lebih segar. Disore hari saat orang lain masih berkutat dengan macetnya Jakarta anda sudah dapat bertemu dengan keluarga dan melepas penat dalam suasana yang sangat nyaman dan tenang. Istirahat anda akan ditemani suara gemericik air dan burung-burung yang berterbangan di atas pohon yang akan membuat anda serasa berada dikawasan pegunungan yang sejuk.

Dengan segala kelebihan yang dimiliki WoodlandPark Residence merupakan salah satu pilihan investasi properti yang paling siap huni. Tahun 2014 , Daniland Group selaku pengembang akan melakukan serah terima unit secara parsial dan dari 5 Tower yang dipasarkan secara keseluruhan, ditargetkan akan mulai diserah terimakan pada tahun ini.

Bagi anda yang mendambakan kualitas hidup yang lebih baik maka WoodlandPark Residence merupakan pilihan hunian dan investasi yang layak di pertimbangkan. 

INVESTASI SEHAT DEMI MASA DEPAN

Apa yang ada dalam benak orang tentang investasi? Pasti yang terbayang adalah uang, tabungan , emas , saham , properti maupun barang – barang bernilai lainnya. Namun terbayangkah kita tentang investasi yang tidak ada wujudnya , seperti investasi dan kesehatan.

Tidak banyak yang menyadari bahwa kesehatan pun butuh investasi kita tentu sangat mendambakan terus berkarya di masa tua , dalam kondisi yang sehat , bugar dan dikelilingi keluarga tersayang. Namun dambaan masa tua yang demikian tentu tidak akan tidak kita peroleh jika kita tidak berinvestasi kesehatan sejak dini.

Berbeda dengan investasi riil , investasi kesehatan justru tidak memerlukan dana yang besar. Yang paling penting dalam investasi kesehatan adalah kemauan , serta konsistensi untuk terus menjalankan kehidupan sehat. Investasi kesehatan bisa dimulai sejak dini dengan memberikan nutrisi bergizi dan makanan yang sehat kepada si kecil agar bisa bertumbuh kemang dengan optimal biasakan anak – anak makan makanan yang sehat sebagai modal untuk membentuk tubuh yng lebih sehat.

Investasi kesehatan yang lain dan tak kalah penting tentunya adalah lingkungan tempat tinggal anda tentu bisa merasakan perbedaan kenyamanan tinggal didaerah yang asri dibandingkan tinggal di tempat tinggal padat penduduk. Sayangnya masyarakat sekarang ini cenderung tidak terlalu memeperhatikan kenyamana lingkungan saat membeli hunian dan lebih mementingkan pertimbangan harga. Padahal ada harga masa depan yang harus mereka perhitungkan, yang mungkin bisa membuat harga rumah yang dibeli itu sebenarnya menjadi lebih murah. Itulah yang disebut sebagai investasi kesehatan.

Semua orang tentu mendambakan tempat tinggal yang asri nyaman sehat sehingga bisa melepaskan kepenatan setelah sehari penuh bekerja jangan sampai kita sudah lelah, tapi sampai dirumahkita masih mendapatkan lingkungan yang semrawut, tidak aman, bau asap pabrik , gersang , jika lingkungan sudah seperti itu, tentu bukannya kesegaran namun stress yang diperoleh dirumah meski sebenarnya badan sudah sangat lelah.

Lantas bagaimana konsep hunian yang bisa memberikan nilai – nilai investasi kesehatan yang mungkin berguna di masa depan? Mungkin kita bisa menengok konsep ‘ ECO LIVING ‘ yng di usung WoodlandPark Residence yang hanya memanfaarkan 20persen dari lahan untuk bangunan dan selebihnya dimanfaatkan sebagai ruangan hijau. Area terbuka hijau membentang luas di Apartemen yang desainnya pun dibuat Green karena menggunakan material – material yang ramah lingkungan desainnya pun dibuat natural ventilation sehingga baik udara maupun cahaya selalu bisa mengalir alami ke  Apartemen.

WoodlandPark Residence juga berupaya mempertahankan pohon – pohon besar yang dulunya ada dilokasi tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk tetap menjaga ekosistem lingkungan tersebut. “ kalau orang mau sehat dia harus memelihara alam. Kalau orang memelihara alam , maka alam akan memelihara mereka” kata Emil.

Nilai plus lainnya adalah lokasinya ditengah kota dan dekat dengan pusat bisnis di ibu kota sehingga kita tidak perlu berurusan dengan kemacetan setiap harinya.

Faktor harga dan lokasi pasti akan menjadi pertimbangan siapapun yang akan memilih rumah namun yang tak boleh terlupakan saat kita membeli properti untuk di huni adalah pertimbangan nilai investasi kesehatannya yakni sejauh mana hunian itu bisa menjadi nilai tambah dalam memutuskan untuk membeli sebuah properti.

Selain memilih lokasi huniannya dengan sentra transportasi publik, komitmen pengembang menyediakan area hijau juga menjadi hal utama mengembangkan produk huniannnya di kota besar. Konsep properti hijau secara integral semakin menjadi syarat utama kenyamanan tinggal di kota besar seperti Jakarta.

Dua keunggulan itulah yang berusaha dibuktikan oleh PT Pardika Wisthi Sarana (PWS) melalui proyek Apartemen dan Condotelnya, WoodlandPark Residence, di kawasan Kalibata. Selain dekat dengan stasiun kereta api sebagai transportasi publik, penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan hunian vertikal ini menjadi daya jual utama kepada konsumen. Sebagai dukungan konsep properti hijau tersebut, PT. Pardika Wisthi Sarana juga menggunakan gas sebagai sumber daya listrik paling utama.

"Kami justeru membalik kebiasaan, karena di sini kami menjadikan listrik dari PLN sebagai back up, sementara gas sebagai power utama pasokan listrik," ujar Emil Arifin, Komisaris Utama PT. Pardika Wisthi Sarana dan Daniland Group.

"Di sini kami jadikan Gas Engine sebagai pemasok utama untuk listrik seluruh hunian. Ini kami pilih karena merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Selain itu, pemakaian gas ini juga menjadi upaya untuk lebih hemat energi," tambahnya.

Dengan demikian, lanjut Emil, penghuni apartemen dapat lebih hemat biaya listrik karena beberapa item dalam unit apartemen ini dirancang dengan tepat. Sebutlah misalnya, pemberian lapisan khusus pada kaca untuk meredam panas matahari.

"Kami gunakan lapisan khusus kaca ini agar penghuni bisa mengurangi penggunaan AC secara berlebihan pada siang hari," ujarnya.

Adapun konsep properti hijau yang akan direalisasikan secara besar-besaran di proyek Woodland ParkResidence adalah penerapan rasio 80:20, yaitu alokasi 80 persen lahan hijau dan 20 persen lahan bangun. Emil mengatakan, pihaknya berkomitmen memelihara ruang terbuka hijau berupa lahan terbuka penuh pepohonan, terutama yang telah berusia lebih dari seratus tahun.

"Sejak awal kami mulai membuat pondasi, kami sudah menyelamatkan pohon-pohon ini dengan memindahkannya dan tidak ditebang. Dengan begitu, arsitek kami berusaha menyesuaikan untuk memposisikan bangunan miring ke sana-kemari untuk mengarahkan angin ke dalam hunian. Kami juga mendesain bangunan sedemikian rupa agar bisa mendinginkan ruangan secara alami," ujar Emil.

Sebagai daya dukung konsep tersebut, PT Pardika Wisthi Sarana juga menggunakan cat menggunakan low water based atau cat dengan kadar racun rendah yang dapat menstabilkan temperatur agar tidak terlalu memantulkan panas. Selain itu, pihaknya juga melengkapi kawasan hunian dengan 1.200 sumur resapan.